Nilai tambah (value added)
Adalah perbedaan antara biaya input untuk membuat suatu produk dan harga jualnya. Konsep ini penting dalam bisnis dan ekonomi. menambahkan nilai atau harga ini penting untuk mendapatkan keuntungan dari biaya yang harus dibayarkan untuk memproses produk tersebut.Misalnya, dalam bisnis dan manajemen, kita dapat menemukan konsep ini ketika kita mempelajari penciptaan nilai oleh bisnis. Nilai Tambah merupakan pertambahan nilai suatu barang atau komoditas yang sudah melewati proses pengolahan, pengangkutan atau juga proses penyimpanan yang merupakan tahapan dalam proses produksi.
Ambil contoh perusahaan furnitur. Perusahaan membeli kayu dari penebang dan mengubahnya menjadi berbagai barang rumah tangga. Untuk itu, mereka membutuhkan kayu sebagai bahan baku. Selain itu, mereka membutuhkan tenaga kerja, mesin, dan peralatan untuk memproduksi furnitur. Input ini dikenal sebagai sumber daya bisnis atau faktor produksi.
Kemudian, kita dapat menemukan konsep nilai tambah dalam ekonomi makro ketika membahas pengukuran aktivitas ekonomi secara agregat. Menjumlahkan nilai tambah di sepanjang rantai produksi adalah salah satu cara untuk menghitung produk domestik bruto (PDB). Itu akan sama dengan nilai agregat output akhir, definisi umum untuk PDB.
Mengapa nilai tambah penting untuk keuntungan?
Dengan menambahkan nilai, bisnis dapat membebankan harga yang lebih tinggi kepada pelanggan daripada yang mereka bayarkan kepada pemasok. Semakin tinggi nilai tambah yang mereka ciptakan, semakin besar keuntungan yang mereka peroleh.
Membedakan antara nilai tambah dan keuntungan
Nilai tambah berbeda dengan keuntungan. Nilai tambah hanya memperhitungkan biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya administrasi, umum, dan pemasaran dapat kita pertimbangkan untuk menghitung keuntungan.
Perbedaan lain antara kedua konsep tersebut adalah tentang penjualan. Ketika kita berbicara tentang nilai tambah, kita hanya mempertimbangkan harga output dengan biaya produksinya, terlepas dari apakah perusahaan menghasilkan penjualan atau tidak.
Sebaliknya, laba adalah fungsi dari penjualan. Maksud saya, perusahaan dapat menghasilkan keuntungan jika mereka menambah nilai dan dapat menjual produk. Tidak ada penjualan, tidak ada keuntungan. Dan untuk memasarkan produk, mereka harus bersaing dengan perusahaan lain di pasar.
Bagaimana cara menambah nilai?
Menawarkan nilai tambah saja tidak cukup untuk mengamankan keuntungan jangka panjang. Suatu perusahaan harus bersaing dengan pesaing lainnya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk mempertahankan keuntungan, perusahaan harus menawarkan nilai yang lebih baik daripada pesaing.
Karena bisnis harus mengungguli pesaing di pasar, mereka harus menciptakan faktor pemikat bagi pelanggan. Bagi konsumen, mengapa mereka harus membeli produk dari perusahaan daripada produk pesaing. Nilai yang mereka tambahkan harus lebih baik dari apa yang ditawarkan pesaing.
Perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah pada setiap tahap rantai nilai. Misalnya, mereka hanya menggunakan bahan baku yang berkualitas untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Atau mereka memiliki sistem logistik yang efisien, memungkinkan proses produksi yang lebih lancar dan pengiriman barang yang lebih cepat ke pelanggan.
Alternatif lain yang mungkin adalah menawarkan kebijakan kredit yang lunak. Contoh lainnya adalah merekrut karyawan yang berkualitas untuk melayani dan berinteraksi dengan pelanggan. Sedangkan dari aspek produk, nilai tambah dapat berupa penawaran:
· Kenyamanan
· Hemat waktu
· Fitur dan fungsi tambahan
· Pelayanan pelanggan
Bagaimana bisnis membangun loyalitas dengan menawarkan nilai tambah?
Ketika pelanggan puas dengan nilai tambah yang diberikan perusahaan, mereka akan terus membeli. Mereka mungkin juga bersedia merekomendasikan produk tersebut kepada kerabat atau orang-orang di sekitar mereka. Dapat menghemat biaya promosi. Selanjutnya, menjaga kepuasan dengan menawarkan nilai superior adalah cara untuk membangun hubungan yang kuat dan menguntungkan dengan pelanggan dalam jangka panjang. Pelanggan setia dan terus-menerus menuangkan uang ke perusahaan. Dan mereka enggan beralih ke produk pesaing. Faktor selanjutnya adalah selera dan preferensi konsumen. Hal ini mempengaruhi minat konsumen untuk membeli. Dan, saat ini, konsumen menjadi semakin sadar akan masalah lingkungan. Sehingga mendorong mereka untuk mengalihkan permintaan hanya ke produk ramah lingkungan karena sesuai dengan nilai dan prinsip mereka. Jika tidak, mereka tidak akan membeli produk Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar